Pembangunan MCC Siap Pindah Lokasi

TARAKAN – Kepala Badan Sarana Pertahanan (baranahan) Kementerian Pertahanan RI Marsda TNI Yusuf Jauhari, S.Sos., M.Eng. siap memindahkan lokasi pembangunan Maritime Command Center (MCC) karena menimbulkan gejolak di masyarakat. Hal ini disampaikan ketika menerima kunjungan DPRD Kota Tarakan, pekan lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Yusuf Jauhari menerangkan, sebelum dilakukan tindaklanjut pembangunan MCC, pihaknya telah mendapatkan informasi dari TNI AL Kota Tarakan bahwa lokasi tersebut sudah clean and clear.

“Tidak bermasalah sehingga kami teruskan. Namun kalau ini membuat kegaduhan di sana kami meminta maaf. Kami akan memindahkan agar tidak ada gejolak di masyarakat. Karena Pak Menteri Pertahanan juga tidak menginginkan itu,” tegasnya.

Baca juga: https://facesia.com/dprd-temui-menhan-lokasi-pembangunan-mcc-dipindah/
Menanggapi hal tersebut, Komandan Lantamal XIII Laksamana Pertama TNI Fauzi, S.E., M.M., M.Han., ketika dikonfirmasi usai mengikuti upacara peringatan HUT TNI ke 77 di Mako 613 RJA, ia menuturkan masih menunggu hasil pertemuan di pusat.
“Kita lihat dulu hasilnya. Tunggu mereka pulang, nanti kalau saya ngomong tidak sama hasilnya,” kata Fauzi.
Ketika ditanya mengenai lokasi baru yang ditunjuk oleh Pemkot Tarakan sebagai hibah untuk pembangunan MCC, Fauzi mengaku belum ada komunikasi dengan Pemkot Tarakan. Bahkan, lokasi yang sudah ditinjau oleh DPRD bersama Pemerintah Kota Tarakan pada Senin (3/10/2022) belum memutuskan apa-apa.
“Kan hanya peninjauan. Kita lihat nanti hasilnya. Semua tergantung pusat, selama itu dalam koridor hukum. Jadi kalau di luar hukum kita kan sudah representasikan bahwa TNI itu untuk kepentingan masyarakat bukan kepentingan pribadi,” ujarnya.
Baca juga: https://facesia.com/berdasarkan-hasil-survey-tni-dapat-kepercayaan-tinggi-dari-masyarakat/
Ia juga menegaskan persiapan pembangunan terus berjalan sebab ini proyek pembangunan negara.
Diberikatan sebelumnya, DPRD Kota Tarakan telah melakukan pertemuan dengan Menhan. Wakil Ketua II DPRD Tarakan, Yulius Dinandus menyimpulkan beberapa hal dari pertemuan tersebut.
Pertama, bagian Baranahan Kemenhan sudah memindahkan titik pembangunan MCC. Kedua, karena sudah ada lokasi baru, maka sebaiknya warga meninggalkan titik sebelumnya untuk kembali menjalankan aktivitas.
“Ketiga, dalam bagian ini pihak pemerintah sudah survei lapangan dan sudah ada perwakilan apakah itu dari AL atau Kemenhan yang turun ke lapangan tadi, mudah-mudahan mereka menentukan titik kesepahaman,” ujarnya.
Kenapa demikian, karena yang menjadi masalah adalah jalur jalan untuk ke titik baru. Bahkan informasi terbaru, kata Yulius, Kemenhan akan mereview desain perencanaan pembangunan MCC dengan memasukkan anggaran pembuatan jalan.
“Mereka tanyakan beberapa panjang jalan yang mereka harus buat. Nah, kalau titik yang tadi kita lihat, jika dari Bumi Perkemahan kurang lebih 300 meter tapi itu jurang, sungai kemudian ada gunung sehingga biaya sangat besar,”urainya.
Akan tetapi, selain jalur di Bumi Perkemahan, ada jalur lain yang dapat digunakan untuk sampai ke titik tersebut yakni dari Pantai Amal. Jika menggunakan jalur dari Pantai Amal kurang lebih 600 meter.
“Tetapi sudah ada jalan masyarakat sekitar 300 meter dan lebih lurus, jadi pembiayaan lebih kurang. Tapi toh untuk menentukan jalan yang masuk itu silakan saja dari pihak yang membangun MCC dengan pemerintah untuk berkoordinasi,” terangnya.
“Jadi itu tiga kesimpulan yang kita sudah coba dapatkan dan saya kira mengenai kami lembaga DPRD tentang fasilitasi masyarakat, angkatan laut dan menhan sudah selesai. Menurut saya untuk sementara sudah selesai tentang objeknya adalah MCC. Kami sudah serahkan penuh kepada pemerintah dan pihak kemenhan untuk menuntaskan itu,” lanjutnya. (sha)