TARAKAN – Siapa Ketua DPD Partai Golkar Kota Tarakan selanjutnya menjadi topik diskusi yang hangat belakangan ini. Pasalnya, tak lama lagi pemilihan ketua yang baru melalui Musyawarah Daerah (Musda) DPD Golkar Kota Tarakan digelar.
Salah satu nama yang mencuat ke permukaan dan tidak diragukan lagi bakal kembali maju adalah Tigor Nainggolan. Saat ini dia Ketua DPD Golkar Kota Tarakan. Pria yang juga pernah menjadi Anggota DPRD Kota Tarakan tersebut juga sudah memastikan kembali bertarung di Musda Partai Golkar mendatang. Tak hanya Tigor, ada 4 kandidat lainnya yang telah mendaftarkan diri.
“Saya kira tidak ada persiapan khusus. Karena sebagai kader, tentu kapan saja kita selalu siap dalam mengemban amanah. Itu pasti. Karena kita tidak mungkin maju kalau tidak ada program-program dan strategi-strategi politik ke depan. Kalau saya terangkan di sini, nanti bisa dicuri lagi program saya,” ungkap pria ramah ini kepada sejumlah wartawan, Jumat (8/1).
Dari informasi yang didapatkan media ini, empat kandidat yang sudah mendaftar adalah Anas Nurdin, Sofyan Udin Hianggio, Saad Bamady dan Tigor Nainggolan. Oleh publik, Anas Nurdin bukan orang baru di Partai Golkar. Saat ini dia masih aktif sebagai Anggota DPRD Kota Tarakan.
Begitu juga dengan Sofyan Udin Hianggio. Dia juga sudah lama di partai berlambang pohon beringin dan masih aktif sebagai wakil rakyat di DPRD Kota Tarakan. Sementara Saad Bamady adalah kader Partai Golkar yang kini masih tercatat sebagai Wakil Ketua Bidang Pemuda, Olahraga dan Seni Budaya DPD Partai Golkar Kaltara.
Melihat penantangnya yang punya rekam jejak cukup baik di partai, Tigor justru menyebut kondisi tersebut sebagai tantangan bagi kader dalam meningkatkan kualitas demokrasi di dalam tubuh partai. Sehingga, ia mendukung siapapun kader yang berani maju untuk mengemban tanggung jawab sebagai nahkoda partai di daerah.
“Iya lebih banyak kandidat lebih baik. Jadi supaya para pemilihnya juga lebih banyak pilihan. Jadi memang demokrasi itu harus ditumbuhkan sejak dari internal partai dan saya juga tidak mengharapkan seperti itu (sedikit kandidat). Misalnya saya tidak menang, tidak masalah. Itu namanya politik, kalau saya tidak terpilih berarti ada yang lebih baik daripada saya,” terangnya.
Menurutnya, siapa pun yang terpilih harus mematuhi ideologi partai dan patuh terhadap kebijakan partai di pusat. Meski demikian, ia belum dapat memastikan apakah pelaksanaan Musda dapat dilakukan bulan ini. Mengingat, Musda tingkat II baru dapat dilaksanakan setelah dilakukannya Musda tingkat I wilayah Kaltara.
“Tentu bukan hanya (menang) Pilkada saja, namun memenangkan Golkar secara umum (juga) seperti Pilpres. Untuk pelaksanaannya kita santai saja. Memang sempat batal karena yang Musda harus duluan itu provinsi. Waktu itu kan sudah disiapkan semua, termasuk bendera dan umbul-umbul di jalan, tapi provinsi mengatakan ditunda sampai provinsi melakukan Musda terlebih dulu,” tuturnya.
Sementara itu, Anas Nurdin menuturkan, sejauh ini dia belum mengetahui secara pasti perkembangan persiapan Musda tingkat kota. Walau demikian, ia memprediksi musda tingkat provinsi dilaksanakan bulan ini.
“Saya belum tahu sampai di mana kesiapan provinsi. Tapi kemungkinan besar akan dilaksanakan bulan ini,” terangnya.
Soal namanya disebut-sebut bakal memimpin Partai Golkar Kota Tarakan selanjutnya, Anas tak banyak berkomentar. Namun, Anas memang memiliki kemauan besar untuk memimpin DPD Partai Golkar Tarakan selanjunya.
“Insyaallah, artinya semua bisa terjadi jika ada dukungan. Di satu sisi saya memiliki niat kuat untuk maju, tapi kalau kemudian tidak mendapat respon atau suport dari pemilik hak suara tentu juga tidak bisa. Karena kan kemenangan ditentukan pemilih,” jelasnya.
Anas pun sudah menyiapkan langkah memajukan Partai Golkar Kota Tarakan jika dipercaya menjadi ketua. Salah satunya adalah melakukan pembenahan di berbagai bidang. “Yang utama adalah strukturnya, karena struktur pengurusan partai itu, betul -betul harus kuat. Di semua level, baik di struktur DPD II nanti kita tidak ingin lagi ada kader yang kurang kontribusinya kepada partai. Namanya ada, tapi kita sesama kader tidak tahu siapa orangnya. Kami berharap dia ada dan bisa diandalkan kapan saja,” imbuhnya. (*/da)