TARAKAN – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Gerakan April Melawan (Geram) menggelar aksi di depan Kantor DPRD Tarakan sekira pukul 10.30 wita pagi tadi. Aksi ini dikomadoi oleh Ikbal sang koordinator lapangan.

Para mahasiswa ini sejak pagi telah berkumpul di halaman KNPI dan berkonvoi menuju kantor DPRD Tarakan untuk menyampaikan beberapa tuntutan. Setelah sampai di lokasi, mahasiswa memilih melakukan orasi di badan jalan Jenderal Sudirman sehingga sempat mengganggu jalannya alur lalu lintas.


Setelah beberapa saat menggelar orasi, Wakil Ketua II DPRD Tarakan Yulius Dinandus bersama wakil ketua komisi II Saipullah menemui para demonstran. Akan tetapi, saat melakukan dialog di badan jalan Jenderal Sudirman, mahasiswa enggan untuk menyampaikan tuntutannya. Hal ini disebabkan karena yang menemui mereka bukan ketua DPRD Tarakan Al Rhazali.
Baca juga: https://facesia.com/warga-transmigran-asal-lombok-jadi-kurir-sabu-lintas-provinsi/
“Jadi kami menerima surat untuk aksi ini kemarin siang dan posisinya Ketua DPRD sedang dinas luar sejak hari Minggu,” jelas Yulius kepada para mahasiswa.
Akan tetapi, para mahasiswa tetap pada pendiriannya untuk tidak menyampaikan tuntutan mereka jika bukan Ketua DPRD yang menemui mereka.
“Kami rasa tuntutan kami bisa diakomodir ketika Ketua DPRD berada disini. Karena beliau memiliki hirarki tertinggi, kewenangan. Kami akan menyampaikan apa yang menjadi tuntutan kami ketika ketua DPRD berada disini,” ujar mahasiswa.
Baca juga: https://facesia.com/kpu-tarakan-tetapkan-dps-pemilu-2024-sebanyak-170-676-pemilih/
Mendengar hal tersebut, Yulius tetap mengajak para mahasiswa untuk berdialog di halaman kantor DPRD agar tidak mengganggu alur lalu lintas, sembari menyampaikan apa yang menjadi jadi poin tuntutan. Apapun hasilnya nantinya akan dibahas di internal DPRD untuk ditindaklajuti ke pusat.
“Jika ingin berdiskusi ayo kita masuk ke halaman Kantor DPRD agar tidak mengganggu para pengendara, ” ajak Yulius.
Merasa tidak puas dengan jawaban dari Wakil Ketua II DPRD Tarakan, para mahasiswa pun memutuskan untuk melanjutkan aksi di kantor Polres Tarakan. (Sha)