Dari yang Mengancam sampai Nekat Menyogok
TARAKAN – Penegakan hukum atas perjudian hanya isapan jempol belaka. Maraknya perjudian berkedok adu ketangkasan yang akrab disebut dingdong sudah jadi perbincangan umum dan diketahui masyarakat luas. Sejak dingdong beraktivitas menjadi buah bibir masyarakat di beberapa group Whatsapp. Padahal aktivitas pidana perjudian sudah di depan mata.
Dari hasil penelusuran media ini, terdapat lima titik perjudian dingdong yang sempat beraktivitas di Kota Tarakan. Namun dari pantauan media ini, hanya tersisa satu titik perjudian dingdong yang beraktivitas. Terkait aktivitas perjudian dingdong yang mendapat sorotan tersebut, salah seorang narasumber media ini mendapat intimidasi. Bahkan mendapat tawaran uang untuk ‘mendiamkan’ kasus tersebut.

Komandan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Kaltara, Islamuddin S.Pd.I, M.Pd mengaku mendapat panggilan via telepon genggamnya yang merupakan orang suruhan pemilik perjudian dingdong (City Game) yang beraktivitas di RT 04 dan RT 09, Jalan KH agus Salim, Kelurahan Selumit.

“Saya dihubungi oleh orang-orang, pengusaha dingdongnya minta ketemu. Dia juga mau menyogok. Ada yang mau belikan tiket perjalanan saya sampai uang saku, karena kebetulan saya berada si luar daerah. Tapi saya menolak. Kami tetap akan bersikap secara kelembagaan,” ungkapnya.
Baca juga : Aparat Hukum Tutup Mata, Bandar Judi Togel Tak Tersentuh
Baca juga : Aparat Diminta Tegas Sikapi Togel dan Dingdong
Tak hanya itu, intimidasi juga datang bertubi-tubi kepada dirinya. Salah satu nomor yang menghubungi dirinya mengirimkan pesan agar lebih berhati-hati dalam bersikap terkait perjudian tersebut.
“Ada juga yang hubungi saya, katanya “Hati-hati kamu kalau tidak mau diatur” begitu pesannya. Tapi saya pastikan kami (Muhammadiyah) tidak akan mundur, dan ini perjuangan,” tegas Islamuddin.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kaltara, Fajar Mentari menyatakan, tak ada kompromi atas perjudian dan prostitusi yang berlangsung hingga saat ini. Dia juga menuturkan, bahwa sikap dari Organisasi Muhammadiyah tetap dalam jalur Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan berdasarkan hukum yang berlaku.
“Maju terus, kita perangi kebatilan. Tetap on the track. Tidak ada kompromi dengan pihak yang membela judi dan prostitusi. Masalah mereka adalah dengan hukum, karena ini adalah tindak pidana yang sudah diatur dalam KUHP,” terangnya.
Pria yang akrab disapa FM menyatakan, hal ini seharusnya mendapat perhatian serius dari aparat Kepolisian Resort Kota Tarakan, maupun Polda Kaltara. Pasalnya dalam aktivitas tersebut, menurut dia, sarat dengan kepentingan menguntungkan diri pribadi.
“Ini harus menjadi bahan penting untuk diusut hingga ke akarnya, temasuk siapa yang bekingi,” tutupnya. (bar)