
MAGELANG – Air Terjun Sumuran di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah patut dikunjungi. Salah satu keistimewaannya, air terjun ini airnya mengalir sepanjang tahun dan selalu jernih.
Untuk mencapai lokasi Air Terjun Sumuran, sebaiknya traveler menggunakan mobil pribadi atau sepeda motor. Untuk traveler yang memilih menggunakan sepeda motor disarankan jangan menggunakan sepeda motor jenis matic karena rutenya naik dan turun.

Sepanjang jalur menuju Air Terjun Sumuran saja sudah istimewa. Traveler bakal disuguhi pemandangan alam yang indah dan keren.

Kemudian, traveler bakal menghadapi jalur sempit sebelum berjumpa dengan lahan parkir air terjun itu. Tapi, jangan khawatir, area parkir yang tersedia cukup luas.
Baca juga : Asyiknya Wisata dengan Mobil Offroad di Sulsel
Baca juga : Lima Wisatawan Tersesat di Hutan Sumbawa
Dari lokasi parkir menuju air terjun, pengunjung harus berjalan sekitar 200 meter. Sepanjang perjalanan ini, traveler bisa menikmati pemandangan alam berupa kebun sayur yang menghijau. Selain itu, jika suasana cerah bisa melihat keindahan Gunung Andong dan Telomoyo dari kejauhan.
Setelah sampai di area air terjunnya, traveler bisa menikmati air mengalir dari ketinggian sekitar 40 meter. Spesialnya, Air Terjun Sumuran bersumber dari mata air. Makanya, airnya selalu jernih dan mengalir terus menerus.
Oleh pengelola, di bawah air terjun dibangun kolam sehingga wisatawan bisa memilih tempat untuk bermain air.
“Pengunjung senang melihat di Air Terjun Sumuran karena air memang benar-benar dari sumber mata air. Jadi di sini, walaupun hujan deras atau bagaimana air terjun masih bersih, seperti semula. Jadi, orang-orang senang karena memang airnya dari sumber mata air,” kata Sunar, salah satu pengelola Air Terjun Sumuran saat ditemui di lokasi, Selasa (20/10/2020).
Ia menuturkan jika sepanjang tahun air terjun ini mengalir terus. Kemudian, air juga dimanfaatkan warga masyarakat Desa Seloprojo dan desa tetangga, Pagergunung untuk pengisian embung.
“Alhamdulillah, masyarakat Seloprojo bahkan Desa Pagergunung juga itu yang berdekatan ngambil disini. Malah Pak Lurah (Kades) Pagergunung sudah bikin saluran air untuk embung di bawah,” ujarnya.
Sunar menambahkan setelah menikmati keindahan Air Terjun Sumuran, pengunjung bisa memetik sendiri sayuran dan membeli langsung kepada petani sekaligus saat jalan pulang. Sayuran yang dipetik sendiri tersebut bisa menjadi oleh-oleh untuk dibawa pulang wisatawan.
“Setelah melihat di sini (air terjun), pengunjung senangnya bukan di potensi airnya saja, tapi di kawasan ada tanaman palawija di sepanjang jalan ini. Siapa yang suka kan beli petik sendiri. Jadi senangnya pengunjung itu, setelah lihat disitu pulangnya buat oleh-oleh,” ujar dia.
Menurut Sunar pengunjung bisa melihat Gunung Andong maupun Telomoyo. Kemudian, sebelum adanya Corona, pengunjung sudah berdatangan silih berganti. Namun semenjak adanya Corona, Air Terjun Sumuran belum dibuka kembali.
“Alhamdulillah sudah banyak, tapi selama pandemi hampir setengah tahun belum dibuka,” ujarnya.
Sementara itu, terkait dengan pengembangan dan perencanaan pariwisata di Kabupaten Magelang, Kepala Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang, Sugiyono, mengatakan hari ini melakukan kegiatan penguatan perencanaan pengembangan pariwisata di Kabupaten Magelang. Adapun metode yang dilakukan dengan dokumenter dan yang kedua observasi di lapangan.
“Golnya adalah dalam rangka untuk membantu Pak Bupati dari sisi perencanaan, dalam mewujudkan target-target yang sudah menjadi visi misi Pak Bupati terutama adalah ada target terkait peningkatan kunjungan wisata dan juga peningkatan lama tinggal wisatawan baik nusantara maupun asing di Kabupaten Magelang,” katanya.
Untuk mencapai dua hal tersebut, kata Sugiyono, harus ada pengembangan pariwisata yang komprehensif, integratif dan partisipatif. Nantinya destinasi bisa terpadu dengan destinasi yang lain baik kultur budayanya, lingkungan dan sebagainya.
Sugiyono menyebut komprehensif artinya menyeluruh destinasi yang satu dengan yang lain itu bukan satu destinasi saja, tapi bagaimana kita memiliki aksesibilitasnya, bagaimana dari sisi kultur budayanya, bagaimana dari sisi dampak ekonomi maupun dampak ekologinya.
Kemudian, masalah keamanan, di Air Terjun Sumuran itu, termasuk dari bencana agar tidak terkena bencana. Kemudian yang penting lagi adalah itu semua dalam rangka bagaimana tadi dampak ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Maka dibutuhkan perencanaan yang komprehensif, integratif, terpadu, jadi terpadu di internal sini, sektor-sektor yang ada disini. Kemudian, juga terpadu dengan destinasi-destinasi yang lain, jadi saling menggerakkan,” ujar dia (fem/ny)