TARAKAN – Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Gelombang I UPTD Lembaga Latihan Kerja Kota Tarakan kembali dibuka. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M. Kes., di Gedung Aula Balai LLK Kota Tarakan, Selasa (7/2/2023) siang.

Pelatihan ini dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Tarakan bekerja sama dengan pemerintah pusat melalui Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kalimantan Timur.
Adapun materi yang diajarkan meliputi Asisten Operator Komputer, pembuatan roti dan kue, plate welder SMAW 3G-UP PF, pemasangan listrik bangunan sederhana, dan menjahit pakaian wanita dewasa.

Baca juga: https://facesia.com/lantamal-xiii-open-ship-pelajar-sma-hang-tuah-belajar-ilmu-bahari-di-kri-sidat/

Melalui pelatihan ini, Wali Kota berharap agar keterampilan yang diperolah dapat diaplikasikan dalam menjalankan usaha baik di sektor formal maupun informal.
“Ikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknyam dan jelilah melihat peluang dan mari berupaya untuk mengisi peluang tersebut dengan kompetensi yang dimiliki,” ujarnya.
Pelatihan yang dilaksanakan ini telah rutin dilaksanakan di Kota Tarakan, berbagai lulusannya pun nantinya akan memperoleh sertifikasi kompetensi yang dapat digunakan dalam bidang kerja masing-masing.
“Pelatihan non formal ini diharapkan ada peningkatan keterampilan dan harapan kita nanti mereka bisa buka usaha sendiri menjadi wirausaha karena yang dilatih memungkinkan,” beber Khairul.
Pelatihan ini sangat bermanfaat dan akhirnya nanti peserta yang dinyatakan kompeten diharapkan bisa mandiri membuka usaha sendiri dengan bekal ilmu yang diperoleh selama latihan.
“Setelah pelatihan ilmu diterapkan agar tidak hilang. Sehingga bisa ciptakan lapangan kerja baru, mengurangi pengangguran terbuka, dan bisa menurunkan angka kemiskinan,” tukasnya.
Baca juga: https://facesia.com/hasil-pencarian-iswan-masih-nihil-tim-lanjutkan-esok-hari/
Sementara itu, Ketua LLK Tarakan, Tino menjabarkan, pelatihan ini diselenggarakan dengan target agar para peserta mampu menghadirkan UMKM baru di Tarakan dan menjadi wiraswasta yang sukses.
“Totalnya ada 15 paket, 15 dari APBN dan 1 dari APBD Tarakan jadi 16 paket kegiatan. Ada penurunan yang tahun lalu sampai 30 paket, kini jadi 15 paket. Jadi peserta juga menurun,yang ramai itu di komputer ada sampai 90 pendaftar,” bebernya.
Hingga 2023 dikatakan Tino pihaknya memiliki 16 paket dengan sasaran 240 orang yang terdiri dari 3 gelombang.
“Gelombang kedua akan digelar setelah lebaran, kemudian lanjut gelombang ketiga dengan paket yang berbeda. Pelaksanaan pelatihannya ini fleksibel, ada yang 33 hari, 43 hari dan 18 hari,” tukasnya. (*)