Pertengahan Tahun Ini Mobilisasi Alat Menuju Tanjung Selor
TANJUNG SELOR – Sempat sedikit tersendat akibat adanya pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Kayan, kembali akan dilanjutkan. Direncanakan pertengahan tahun ini, mobilisasi alat dari Surabaya ke Bulungan mulai dilakukan .
Informasi dari PT. Kayan Hydro Energy (KHE), selaku pihak pemrakarsa mega proyek yang berlokasi di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan tersebut, dijadwalkan kegiatan mobilisasi alat berat dan peralatan ke titik pembangunan PLTA Kayan I (pada titik koordinat pada latitude 2.71152 dan longitude 116.74811) siap dilakukan pertengahan atau sekitar bulan Juni – Juli 2020 ini.
“Sesuai informasi dari perusahaan, seharusnya proses mobilisasi pengiriman alat berat dan kontainer dari Surabaya ke Tanjung Selor sudah bisa dilakukan di awal bulan Maret 2020 lalu. Namun karena pandemi Covid-19 terpaksa ditunda. Insya Allah, jika ada halangan bisa terlaksana dan kembali dijadwalkan di pertengahan tahun ini,” Demikian disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie.
Di samping peralatan, dalam pengiriman tersebut juga ada sejumlah kontiner yang nantinya menjadi perkantoran, mess karyawan.
Dijelaskan, PLTA Kayan sendiri, ditaksir mampu menghasilkan kapasitas listrik sekitar 9.000 Megawatt (MW) berasal dari lima bendungan yang dibangun secara bertahap. Bendungan pertama diproyeksi dapat menghasilkan 900 MW, bendungan kedua berkapasitas 1.200 MW, bendungan ketiga dan keempat masing-masing menghasilkan 1.800 MW dan bendungan kelima dengan kapasitas 3.200 MW.
Diperkirakan pembangunan PLTA Kayan tahap I selesai pada 2024. Dan pada 2024 dimulai pula pembangunan PLTA Kayan tahap II. Adapun nilai investasi PLTA Kayan USD 22,5 miliar atau setara Rp 315 triliun. “Keberadaan PLTA Kayan terintegrasi dengan pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi. Di mana, pembangunan KIPI dapat mendorong pertumbuhan listrik di Kaltara meningkat 50 persen dari kondisi eksisting,” kata Irianto.
Selain itu, ada juga PLTA yang rencana dapat dimulai pembangunannya pada tahun 2020 ini. Yaitu PLTA Mentarang di Sungai Mentarang, Kecamatan Mentarang Kabupten Malinau. “Sesuai informasi, rencana pembangunan PLTA Mentarang yang di prakarsai oleh Kayan Hidro Power Nusantara atau PT Kayan Investama Internasional (KII) Group tersebut, saat ini tengah dalam proses penyelesaian penyusunan Studi Kelayakan dan Detail Engineering (FS-DED),” tambahnya.
Tak hanya PLTA, masih banyak potensi sumber daya energi yang ada di Kaltara. Diinformasikan Gubernur, berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda-Litbang) Provinsi Kaltara, potensi energi itu meliputi batu baru, PLT Biogas, gas alam, MMSCF, PLTA, minyak bumi, PLTS, dan PLT Biomassa. “Dalam hal ini, yang diprioritaskan adalah memenuhi pasok energi listik yang besar dan murah untuk mendukung investasi di sektor industri dan rumah tangga. Tentu saja, yang dioptimalkan adalah PLTA,” urai Gubernur.
Ditambahkan, potensi PLTA di Kaltara, ada pada 4 sungai besar. Yakni Sungai Kayan, Sungai Mentarang, Sungai Sembakung, dan Sungai Bahau. (humas)