TARAKAN – PT Phoenix Resources International yang diwakilkan oleh Tim Mechanical Engineer (Power Plant), Ir. Ringkot Sihotang, S.T.,M.M.,I.P.P dipercaya sebagai pemateri dalam Seminar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin (HMTM) Fakultas Teknik Universitas Borneo Tarakan (UBT).
Seminar K3 ini bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional tahun 2025 yang dipusatkan di Gedung SBSN Ruangan LP3M Lantai UBT pada Minggu 4 Mei 2025 lalu. Dan dibuka secara umum untuk seluruh mahasiswa dari semua fakultas yang ada di kampus tersebut.
Adapun tema yang diangkat adalah “Investasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk Masa Depan di Lingkungan Kerja yang Lebih Baik.”. Dalam paparannya, Ringkot menyampaikan secara detail tentang K3. Mulai dari dasar-dasar K3, pengertian K3, latar belakang K3, rambu-rambu K3, jenis-jenis alat pelindung diri (APD) hingga jenis keselamatan maupun kesehatan kerja lainnya.

“Hari Buruh yang diperingati tanggal 1 Mei lalu dan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei, menjadi dasar semangat untuk mensosialisasikan betapa pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja untuk semua kalangan. Tidak terkecuali untuk mahasiswa Universitas Borneo Tarakan, agar dengan kegiatan ini timbul kepedulian tentang K3 dan mempersiapkan diri menyongsong dunia kerja,” ujarnya.
Dijelaskan Ringkot, berdasarkan Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, tujuan adanya K3 adalah untuk melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja, menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien, dan meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas nasional.
“Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident. Adapun definisi accident itu adalah suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak diinginkan, gangguan terhadap pekerjaan berakibat cidera pada manusia, kerusakan barang, dan pencemaran lingkungan,” terang pria yang memiliki sertifikat Firefighting, dan sertifikat Pengawas operasional pertama dari BNSP ini.
Sementara penyebab terjadinya near miss atau peristiwa yang tidak direncanakan namun tidak mengakibatkan cedera dan penyakit di tempat kerja, lanjut dia, adalah tindakan tidak aman, kondisi tidak aman, dan tindakan yang terburu-buru atau nekat melakukan short cut (jalan pintas) dalam menyelesaikan pekerjaan tanpa memperhatikan aspek keselamatan.
“Kesimpulannya adalah Safety itu datangnya dari kita sendiri. Kuncinya yaitu patuhi dan taati dari seluruh aturan K3 yang diterapkan. Salah satunya memakai APD yang merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang. Dan di PT PRI karyawannya selalu dilengkapi APD sesuai dengan kebutuhan pekerjaan mereka, karena perusahaan menyadari bahwa APD dapat berfungsi untuk mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja,” pesan Ringkot.
Selain menghadirkan narasumber, PRI melalui Tim Humasnya juga memberikan cinderamata kepada sejumlah peserta seminar yang telah aktif berkontribusi dalam acara tersebut.
Adapun yang turut hadir dalam Seminar K3 ini adalah Wakil Dekan Fakultas Teknik, Syafrizal Tachfullah dan Hadi Santoso selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UBT.
Sekadar diketahui, Ringkot Sihotang merupakan alumni strata satu (S1) Mercubuana Jakarta dan pernah menempuh pendidikan S2 Magister MSDM di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten. Sementara titel insinyur-nya diraih di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. (**)