TANJUNG SELOR – Setelah rampung pembangunan Toko Indonesia di Krayan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) kembali membangun Toko Indonesia di Pulau Sebatik. Pada tahun ini telah dianggarkan sebesar Rp 4 miliar dari total rencana anggaran sebesar Rp 15 miliar.
Toko Indonesia hasil gagasan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie memang khusus dibangun di daerah perbatasan. Selain terjaganya stabilitas harga juga akan berimplikasi pada meningkatnya martabat bangsa yang akan memicu kesadaran untuk bela negara.
Kepala Bidang Koperasi dan UKM Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kaltara, Mohtari mengatakan pembangunan tahap pertama akan dimulai setelah ditandatanganinya kontrak dengan pemenang tender.
“Pembangunannya bertahap. Anggaran tahun ini untuk timbunan, siring penahan tanah dan pondasi bangunan, termasuk juga pembuatan kolom-kolomnya,” ujarnya.
Disebutkannya, bangunan Toko Indonesia akan seluas 2.820 meter persegi (30 m x 94 m). “Lokasinya di Desa Bukit Aru Indah, Sebatik Timur, ini hasil hibah masyarakat. Luas lahan 4.860 meter persegi,” ujarnya.
Konsep bangunannya, tambahnya, akan berbeda dengan Toko Indonesia di Krayan. “Bentuknya terbuka, konsepnya seperti pasar,” tutupnya.(humas)