Facesia.comFacesia.comFacesia.com
Font ResizerAa
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Reading: Menjelajahi Pulau Kunti yang Tidak Seram
Share
Font ResizerAa
Facesia.comFacesia.com
  • FACE TVFACE TVFACE TV
  • OFFICIAL
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • ADVETORIAL
Search
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Follow US
© 2015 Facesia.com | All Rights Reserved.
Advetorial
WISATA

Menjelajahi Pulau Kunti yang Tidak Seram

redaksi
redaksi
8 September 2020
Share
SHARE

Sukabumi – Namanya boleh seram, Pulau Kunti. Tapi di sini tak ada hantu, yang ada hanyalah sekeping keindahan Geopark Ciletuh Palabuhanratu. Kapan ke sini? Pulau Kunti berada di ujung semenanjung area Gunung Badak kawasan Hutan Suaka Margasatwa Cikepuh atau Cagar Alam Cibanteng. Satu kawasan dengan pesona hamparan keindahan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.

Dari namanya traveler bakal mengaitkan dengan hantu perempuan berambut panjang dengan suara tertawa yang menyeramkan. Tapi, tidak ada kuntilanak di pulau ini. Adalah hamparan pantai berpasir putih, deretan karang sisa lava gunung api puluhan juta tahun silam, dan rimbunan pohon yang menambah eksotik keberadaan pulau ini.

memulai perjalanan menggunakan perahu wisata menempur perjalanan sejauh kurang lebih 5 mil dengan memakan waktu selama 15 menit. Perahu wisata banyak tersedia di Dermaga Ciwaru – Palangpang. Tarif menggunakan perahu dihitung per sepuluh orang dengan harga Rp 300 – 350 ribu. Batas maksimal penumpang adalah 10 orang.

Penumpang bakal dibekali pelampung oleh pemandu sekaligus juru mudi perahu. Itu menjadi sesuatu yang wajib bagi pengelola kapal wisata di area tersebut. Sejak penetapan status masuk ke dalam jaringan UNESCO Global Geopark (UGG) tahun 2018, hamparan kawasan Pulau Kunti menjadi salah satu daya tarik wisata selain air terjun, pesawahan, rimba dan kekayaan alam lainnya di kawasan itu.

“Pulau Kunti ramai dikunjungi sejak 5 tahun lalu. Saat ini kita sudah mulai memasuki persiapan untuk perpanjangan status geoparknya. Saat melintasi Pulau Kunti kita lebih dulu melihat gundukan Pulau Mandra,” ujar Pak Saman, juru mudi yang memandu kami ke Pulau Kunti.

“Secara geologi ini dari batuan sedimen lumpur campur dengan batuan pasir bagian atas. Jadi kronologinya ini akibat plato jampang atau gunung purba jampang longsor terdorong lah ke sini. Atau kronologinya hasil karya Sungai Ciletuh yang menjadi tempat kita berangkat tadi,” sambung Saman.

Untuk Pulau Kunti, Pak Saman menjelaskan keunikannya yang terbentuk dari sesar Indo – Australi dan Kroasia yang reduksi tersingkap naik ke permukaan hingga akhirnya membentuk hamparan paling ujung di semenanjung.

Ditemani Edo, Youtubers asal Sukabumi dari Chanel “Ngaprak Lembur” begitu tiba di Pulau Kunti kami memilih untuk turun dari kapal di atas hamparan karang yang merupakan muntahan dari gunung api dasar laut yang dikenal dengan sebutan Lava Bantal. Tapi hati-hati, bebatuan di area itu cukup tajam pastikan untuk memakai sandal atau sepatu saat pertama kali menjejakan kaki.

“Pulau Kunti yang berada di ujung semenanjung terbentuk dari sedimen Batuan Melan. Itu usianya diperkirakan antara 55 juta tahun sampai 65 juta tahun itu semua hasil reduksi sesar tidak bisa dipatahkan lagi batuan itu dari laut. Karena disana itu ditemukan fossil namanya numulates,” papar Saman.

Pak Saman bukan orang sembarangan, sebagai warga setempat ia banyak dibekali ilmu soal kawasan Geopark Ciletuh dari Profesor Mega Fatimah Rosana dari Unpad yang mempelajari kawasan Ciletuh hingga ditetapkan oleh UNESCO sebagai bagian dari jaringan Global Geopark dunia.

Di kawasan Pulau Kunti terdapat ragam habitat unik, mulai dari elang jawa dan rusa. Untuk masuk ke kawasan cagar alam, wisatawan memerlukan izin berupa simaksi atau surat izin masuk kawasan konservasi.

Tidak terasa, senja mulai menyelimuti kawasan Pulau Kunti. Perahu wisata yang mengantar kami sudah berlabuh di Pasir Putih, seorang pedagang kopi dan makanan ringan mengingatkan wisatawan untuk bertolak pulang.

Keindahan matahari tenggelam tampak nyata di hadapan kami, senja merah merona mengantar kepulangan kami ke Dermaga Ciwaru – Palangpang. Sepoi angin laut sedikit meringankan rasa gerah setelah seharian mengeksplorasi sebagian kecil area Pulau Kunti.(sha)

Print Friendly, PDF & Email
Share This Article
Facebook Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Leave a review

Leave a Review Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

Pencarian

Berita Terbaru

  • Peringatan Haul Bung Karno, DPC PDI Perjuangan Berbagi ke Panti Asuhan, Upaya Mencerdaskan Anak Bangsa 21 Juni 2025
  • Hipmi Kaltara Gandeng Disnaker Tarakan Gelar Forbisda dan Job Fair 21 Juni 2025
  • Haul Bung Karno, Momentum Wariskan Semangat Perjuangan ke Genarasi Muda 21 Juni 2025
  • Merasa Haknya Diambil, David Minta Ketegasan Pemerintah dan DPRD 21 Juni 2025
  • Bulan Bung Karno Panggilan Moral untuk Perkuat Nasionalisme Inklusif 21 Juni 2025
- Advertisement -

Advetorial

PT PRI Bekali Mahasiswa UBT di Acara Seminar K3 
ADVETORIAL
MODENA Perkenalkan Chest Freezer Terbaru, Solusi Andal untuk Berbagai Sektor Usaha
ADVETORIAL
PRI Peduli: Gelar Pengobatan Gratis dan Bagikan Bingkisan Natal
ADVETORIAL
Perayaan Nataru di Gereja HKBP Tarakan Berlangsung Semarak, Gubernur Ajak Warga Kaltara Tingkatkan Toleransi dan Kerjasama
ADVETORIAL
© 2025 Facesia.com | All Rights Reserved.
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir