SAMARINDA – Berada di pesisir Kabupaten Kutai Kartanegara, Pantai Panrita Lopi, selalu menjadi salah satu tempat kunjungan para traveler menghabiskan akhir pekan. Di pandemi, setiap minggu ada 500 pengunjung yang selalu mendatangi dan menginap di Pantai Panrita Lopi yang berada di Kecamantan Muara Badak. Wajar jika tempat ini dikatakan sebagai surganya para traveler.

Sebelumnya Pantai Panrita Lopi yang menghadap selat Sulawesi ini selalu dihadiri lebih dari 3000 pengunjung setiap pekannya. Aktivitas pantai yang banyak dilakukan oleh traveler adalah berenang, bermain pasir dan membentuknya menjadi banyak bentuk, diving, atau snokeling untuk menikmati kedalaman air. Selain aktivitas yang telah disebutkan, aktivitas lain yang bisa dilakukan adalah melakukan kemping di sepanjang garis pantai.
Para pengunjung juga tidak perlu mencari tempat menginap, namun mereka hanya perlu menyewa tenda yang memang disediakan oleh pengelola pantai pastinya dengan harga yang murah. Dengan beralaskan pasir pantai, para pengunjung bisa menikmati suasana pantai di malam hari. Yang paling menarik adalah para pengunjung bisa membuat api unggun, membakar ikan atau aktivitas menyenangkan lain.

BACA JUGA :Ictyos Kembangkan Kulit Ikan Menjadi Bahan untuk Fashion

BACA JUGA :PUMA Kolaborasi dengan Mr.Doodle Hadirkan Ragam Koleksi Baru
Daeng Lompo, pengelola Pantai Panrita Lopi mengatakan bahwa menikmati suasana pantai dengan mengajak keluarga atau teman-teman untuk menikmati kawasan ini Suasana Pantai Panrita Lopi pasti bisa menjadi salah satu pilihan memanjakan diri dari penatnya rutinitas.
Baca juga: 5 Sungai yang Dimanfaatkan Sebagai Sarana Transportasi Utama di Indonesia
Untuk memasuki kawasan wisata ini para pengunjung cukup membayar Rp 10 ribu untuk parkir roda empat dan Rp 5 Ribu untuk roda dua.
Kemudian setelah memarkir kendaraan Anda akan diseberangkan menggunakan perahu motor sekira 15 menit menuju lokasi pantai yang berada di pulau. Biaya Rp 15 ribu untuk sekali menyeberang.
Pantai Panrita Lopi memiliki fasilitas yang lengkap seperti, gazebo, kamar mandi, toilet, dan mushala. Alat outdoor tenda dome, hammock, tikar, dan lainnya dapat diperoleh dengan cara menyewa .
BACA JUGA :Prancis Akan Usir 231 Tersangka Ekstremis Usai Serangan Terhadap Guru
“Kalau 1 malam cukup penyeberangan yang 30 ribu itu aja, kalau mau menginap bisa menyewa tenda untuk dengan harga Rp 100-120 ribu per malamnya, sementara jika ingin menggunakan hammock hanya Rp 20 ribu per malam,” kata Daeng Lompo kepada detikTravel, Minggu (18/10/2020).
Yang paling menarik perhatian wisatawan di Pantai Panrita Lopi adalah adanya lorong cemara. Banyaknya pohon cemara ini membuat banyak sekali pengunjung yang lebih memilih menggunakan hammock yang diikatkan di antara pohon cemara ketimbang menggunakan tenda.
Selain itu para pengunjung juga dapat menikmati pemandangan saat matahari terbit. Kemunculan matahari berada tepat ditengah laut.
Bukan hanya itu, pengunjung yang ingin menikmati segarnya ikan hasil nelayan sekitar bisa terlebih dahulu memberitahukan kepada pengelola pantai. Kemudian pengunjung bisa menikmati ikan bakar sambil menyalakan api unggun di tepi pantai.
“Sensasinya tentu beda jika kita menikmati ikan bakar di restoran, jika disini selain ikanya segar kita bisa melihat pemandangan malam, di mana ribuan bintang-bintang menghiasi langit yang tersusun sangat indah akan menambah keindahan malam Anda,” jelas Daeng Lompo.
David salah satu pengunjung asal Samarinda mengatakan bahwa pantai Panrita Lopi beda dengan pantai pantai yang ada di Kalimantan. Selain tempatnya bersih juga menyenangkan.
“Jika di tempat lain pantai sering terlihat kotor akibat banyaknya warga yang membuang sampah sembarangan namun di pantai ini tidak, semuanya tertata rapi dan bersih, dan juga Aman,” kata David.
“Saya sudah sering melakukan kemping seperti ini, dan baru ditempat ini saya merasakan keindahan alam yang begitu memesona,” jelas David.
Kepala Dinas Periwisata Kabupaten Kutai Kartanegara, Thauhid Afrilian Noor, mengatakan bahwa pemerintah tidak bisa melarang pihak swasta yang ingin beroperasi di masa pandemi.
Namun ia mengharapkan agar pihak swasta tetap mematuhi protokol kesehatan. Hal ini untuk mencegah infeksi di wilayah Kutai Kartanegara.
“Untuk tempat wisata yang dikelola oleh pemerintah Kabupaten Kukar semuanya ditutup untuk menghormati keluarnya SK Bupati tentang protokol kesehatan, dan harapannya semua tempat wisata di Kukar bisa mentaatinya, kecuali mereka bisa memastikan melakukan protokol kesehatan ketat,” tegasnya.
Sementara itu agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan terkait penyebaran COVID-19, pengelola tempat wisata diharapkan untuk dapat mematuhi himbauan pemerintah daerah. Para pengunjung pantai ini diwajibkan wajib menggunakan masker, mencuci tangan, juga menjaga jarak.
Selain itu sebelum memasuki kawasan pantai para wisatawan wajib mengukur suhu tubuh di loket masuk. Tunggu apalagi, buruan ajak keluarga teman-teman Anda ke Pantai Panrita Lopi. Destinasi dapat dijangkau menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dalam waktu satu jam perjalanan dari Kota Samarinda.(msl/sha)