Facesia.comFacesia.comFacesia.com
Font ResizerAa
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Reading: Ogah dengan Pangeran Mahkota MBS, Biden Pilih Diplomasi dengan Raja Salman
Share
Font ResizerAa
Facesia.comFacesia.com
  • FACE TVFACE TVFACE TV
  • OFFICIAL
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • ADVETORIAL
Search
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Follow US
© 2015 Facesia.com | All Rights Reserved.
Advetorial
INTERNASIONAL

Ogah dengan Pangeran Mahkota MBS, Biden Pilih Diplomasi dengan Raja Salman

redaksi
redaksi
17 Februari 2021
Share
Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dari Kerajaan Arab Saudi. Foto/Saudi Royal Court/REUTERS
SHARE

WASHINGTON – Presiden Joe Biden berencana untuk mengubah hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Arab Saudi dan akan melakukan diplomasi melalui Raja Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud daripada Pangeran Mahkota Mohammad bin Salman (MBS).

Kebijakan Biden itu diumumkan Gedung Putih pada Selasa waktu Washington. Pengumuman yang disampaikan juru bicara Gedung Putih Jen Psaki tersebut adalah pembalikan tiba-tiba dalam kebijakan AS dari pendahulu Biden; Presiden Donald Trump—yang menantu sekaligus penasihat seniornya Jared Kushner mempertahankan kontak yang stabil dengan MBS.

“Kami telah menjelaskan sejak awal bahwa kami akan menyesuaikan kembali hubungan kami dengan Arab Saudi,” kata Psaki kepada wartawan, Rabu (17/2/2021).

Ketika pengumuman kebijakan Biden tentang Putra Mahkota Saudi itu kemungkinan akan dilihat sebagai penghinaan, Psaki bergerak untuk menjelaskan kontroversi lain di wilayah tersebut, dengan mengatakan Biden akan segera melakukan percakapan telepon pertamanya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

MBS dianggap oleh banyak orang sebagai pemimpin de facto Arab Saudi dan penerus takhta yang dipegang oleh Raja Salman yang berusia 85 tahun. Citra MBS hancur setelah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018 oleh para agen intelijen Saudi yang dianggap dekat dengan Putra Mahkota.

Gedung Putih era Biden telah menekan Arab Saudi untuk memperbaiki catatannya tentang hak asasi manusia, termasuk pembebasan tahanan politik seperti pembela hak-hak perempuan dari penjara.

Gedung Putih era Trump telah menemukan MBS sebagai pemimpin yang harus ditangani di Arab Saudi dan bekerja dengannya di berbagai bidang, seperti menyelesaikan keretakan antara Qatar dan negara-negara Teluk lainnya.

Adapun pertanyaan tentang apakah Biden akan berbicara dengan MBS, Psaki mengatakan Biden akan kembali ke hubungan “rekan dengan rekan”.

“Rekan presiden adalah Raja Salman dan saya berharap pada waktu yang tepat dia akan berbicara dengannya. Saya tidak memiliki prediksi tentang timeline untuk itu,” kata Psaki.

Psaki mengatakan Arab Saudi memiliki kebutuhan pertahanan diri yang kritis dan Amerika Serikat akan bekerja dengan Saudi dalam hal ini.”Bahkan saat kami memperjelas area di mana kami memiliki ketidaksepakatan dan di mana kami memiliki kekhawatiran. Dan itu tentu saja merupakan pergeseran dari pemerintahan sebelumnya,” ujarnya.

Trump adalah sekutu dekat Netanyahu dan memindahkan hubungan AS ke posisi pro-Israel yang kuat dengan sedikit atau tanpa kontak dengan Palestina.

Psaki mengatakan panggilan telopon pertama Biden dengan seorang pemimpin di wilayah tersebut akan bersama Netanyahu dan akan segera. Kritikus menuduh Biden, seorang politisi Demokrat, menghina Netanyahu dengan tidak berbicara dengan pemimpin sekutu utama AS di Timur Tengah.

“Israel tentu saja sekutu. Israel adalah negara di mana kami memiliki hubungan keamanan strategis yang penting, dan tim kami terlibat penuh, belum di tingkat kepala negara tetapi segera,” katanya.(int/sha)

Print Friendly, PDF & Email
Share This Article
Facebook Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Leave a review

Leave a Review Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

Pencarian

Berita Terbaru

  • Telkomsel Bagikan Hewan Kurban ke Lebih dari 600 Titik Prioritas se Indonesia 7 Juni 2025
  • Kapolda Kaltara Serahkan 4 Ekor Sapi Kurban untuk Warga SP 6 hingga SP 9 Tanjung Buka 7 Juni 2025
  • Polda Kaltara Laksanakan Pemotongan Hewan Kurban 7 Juni 2025
  • Polda Kaltara Gelar Sholat Idul Adha di Masjid Nur Aryaguna Mapolda Kaltara 7 Juni 2025
  • Bakti Sosial Bidpropam Polda Kaltara, Semangat Baru Bagi Pondok Belajar Punan Pesisir 6 Juni 2025
- Advertisement -

Advetorial

PT PRI Bekali Mahasiswa UBT di Acara Seminar K3 
ADVETORIAL
MODENA Perkenalkan Chest Freezer Terbaru, Solusi Andal untuk Berbagai Sektor Usaha
ADVETORIAL
PRI Peduli: Gelar Pengobatan Gratis dan Bagikan Bingkisan Natal
ADVETORIAL
Perayaan Nataru di Gereja HKBP Tarakan Berlangsung Semarak, Gubernur Ajak Warga Kaltara Tingkatkan Toleransi dan Kerjasama
ADVETORIAL
© 2025 Facesia.com | All Rights Reserved.
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir